Musim Kemarau, Penjualan Es Kristal Sholihin Meningkat Drastis

  • Bagikan
banner 468x60

PATI — Musim kemarau membawa berkah tersendiri bagi Sholihin, penjual es kristal asal Desa Semampir RT 04/RW 02, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Sejak cuaca panas melanda, pendapatannya meningkat signifikan karena tingginya permintaan dari berbagai pelaku usaha.

Menurut Sholihin, bisnis es kristal termasuk usaha yang memiliki tantangan tersendiri, namun saat ini justru menjadi peluang besar. Banyaknya outlet minuman baru membuat kebutuhan es batu meningkat pesat.

“Jualan es kristal gak usah ribet, mas. Kalau usaha minuman atau makanan kan harus belanja dan masak dulu. Kalau es kristal tinggal kirim. Tapi ya awalnya cari pelanggan susah karena mereka sudah punya langganan sendiri, apalagi kafe dan resto besar. Tapi kita ikhtiar aja,” ujar Sholihin.

Kini, Sholihin melayani pesanan dari kafe, restoran, kedai es, warung makan, hingga acara hajatan. Dalam sehari, ia mampu menjual antara 48 hingga 55 pack es kristal. Jumlah tersebut bahkan bisa melonjak hingga 70 pack saat ada hajatan, karnaval, atau event besar.

“Kalau musim kemarau jelas ramai. Biasanya 48 pack per hari, tapi kalau panas bisa 55 pack, dan kalau ada hajatan bisa sampai 70 pack,” tambahnya.

Sholihin menuturkan bahwa kualitas es kristal yang baik ditandai dengan lubang tengah yang kecil karena lebih awet dan tidak mudah mencair. Proses pembuatan dilakukan secara higienis dengan penyaringan air dua kali sebelum dimasukkan ke mesin pembuat es.

“Prosesnya dari air sumber, disaring dua kali, terus masuk penampungan besar. Setelah itu baru diproses di mesin selama kurang lebih 30 menit, lalu keluar ke bak penampungan untuk dikemas,” jelasnya.

Setiap batch produksi menghasilkan sekitar 50 kantong plastik per 5 kuintal es, dengan masing-masing kemasan berbobot 11 kilogram. Setelah dikemas, sebagian es disimpan di lemari pendingin dan sebagian langsung dikirim menggunakan truk ke pembeli.

Harga jual es kristal milik Sholihin cukup terjangkau, yakni Rp10.000 per pack, dengan potongan harga khusus bagi pembelian dalam jumlah banyak. Ia memasarkan produknya di wilayah Kota Pati dan sekitarnya.

“Saya jual Rp10.000, tapi kalau beli lebih dari dua bisa Rp9.000. Saya jualnya di sekitaran Kota Pati aja,” ungkap pemilik usaha Es Kristal Barokah itu.

Dari hasil penjualan tersebut, Sholihin mampu meraup pendapatan harian sekitar Rp200 ribu, bahkan bisa lebih tinggi saat ada acara besar.

Usaha ini dirintis sejak Juli 2024. Sebelum menjadi pengusaha, Sholihin sempat bekerja di sebuah pabrik es kristal. Pengalaman tersebut memberinya bekal dan kepercayaan diri untuk membuka usaha sendiri.

“Sebelum jadi agen, saya kerja di pabrik es kristal, jadi pengirim ke agen-agen. Dari situ muncul keinginan buat usaha sendiri, ya akhirnya saya tekati aja,” pungkasnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *