Petani Sumringah, BULOG Pati Serap Gabah Rp6.500/kg

  • Bagikan
banner 468x60

Pati – Perum BULOG Kantor Cabang (Kancab) Pati kembali memperkuat komitmennya dalam mendukung kesejahteraan petani lokal sekaligus menjaga stabilitas harga pangan. Melalui program penyerapan gabah kering panen (GKP) seharga Rp6.500 per kilogram, BULOG Kancab Pati turut merealisasikan kebijakan pemerintah untuk menjamin harga layak bagi hasil panen petani Jumat (2/5/2025).

Kepala BULOG Kancab Pati, Nur Hardiansyah, menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan bentuk dukungan terhadap arahan pemerintah pusat. “Kami ingin memastikan petani tersenyum karena hasil panennya diserap dengan harga yang baik. Harga Rp6.500/kg untuk GKP ini adalah amanah pemerintah. Semoga petani se-Karisidenan Pati semakin bersemangat meningkatkan produksi padi ke depan,” ujarnya.

Langkah BULOG ini mendapat apresiasi positif dari petani setempat. Supardi, salah satu petani di Pati, mengaku sangat terbantu dengan adanya penyerapan gabah oleh BULOG. “Biasanya kami kesulitan menjual gabah dengan harga tinggi. Sekarang, dengan harga yang ditetapkan pemerintah dan BULOG siap membeli, kami bisa menutupi biaya produksi bahkan mendapatkan keuntungan,” tuturnya.

Hingga saat ini, BULOG Kancab Pati telah menyerap 33.500 ton gabah dan beras, terdiri dari 20.500 ton Gabah Kering Panen (GKP) dan 23.000 ton Beras Medium. Proses penyerapan dilakukan secara transparan dan efisien melalui Tim Jemput Gabah, yang berkoordinasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Babinsa.

Untuk mengoptimalkan penyimpanan, BULOG Kancab Pati telah menambah 28 Gudang Filial dengan total kapasitas 50.900 ton, tersebar di seluruh wilayah Karisidenan Pati. Langkah ini memastikan ketersediaan stok beras sekaligus mendukung program stabilisasi harga.

Dengan program ini, BULOG berharap dapat menjaga stabilitas harga beras di pasaran sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani sebagai pilar ketahanan pangan nasional. “Ini adalah upaya nyata BULOG untuk memastikan petani sejahtera dan pasokan beras nasional tetap aman,” pungkas Nur Hardiansyah.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *