Masa dari Gerakan Sukolilo Bangkit Geruduk Mapolresta Pati

  • Bagikan
banner 468x60

Pati – Sekitar seratus warga yang tergabung dalam gerakan Sukolilo Bangkit mendatangi Mapolresta Pati, kemarin. Mereka menuntut Aparat Penegak Hukum (APH) segera menutup tambang ilegal di Pegunungan Utara Sukolilo, Pati, yang diduga merusak lingkungan.

Aksi ini diwarnai dengan pembacaan orasi dan pengunjungan poster berisi kritik, seperti “Dengan Semangat Kami Bertekad Menutup Tambang Terlaknat” hingga “Aku Kira yang Lemah Cuma Hatiku, Ternyata Polres Pati Juga”.

Slamet Riyanto, Koordinator Sukolilo Bangkit, menegaskan bahwa selama ini APH dinilai membiarkan aktivitas tambang ilegal beroperasi tanpa izin. “Kami meminta kepolisian segera menutup semua tambang yang jelas merugikan. Tidak ada manfaatnya. Selama ini, kejahatan lingkungan dibiarkan puluhan tahun tanpa penindakan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Slamet menduga ada oknum APH yang menjadi ‘beking’ tambang ilegal di Sukolilo. “Ada indikasi salah satu oknum diduga terlibat. Kenapa selama ini kami bersuara? Agar Kendeng tetap lestari,” ujarnya.

Ia mengancam akan menggelar aksi lebih besar jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. “Kami akan terus beraksi, tidak hanya sampai di sini, tapi hingga ke Kapolda dan pusat,” tegas Slamet.

Jumadi, salah satu peserta aksi, juga menyayangkan dugaan keterlibatan oknum APH. “Isu yang ramai, penambang mengklaim polisi memberi ‘peluang’. Ini sangat disayangkan,” ucapnya.

Ia mendesak aparat untuk tegas menindak pelaku perusakan lingkungan. “Polisi harus menutup tambang ilegal. Jangan sampai aparat justru menjadi bagian dari masalah,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Polresta Pati belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan warga.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *