Pemkab Pati Tegaskan Komitmen Serius Tekan Angka Stunting Lewat Kolaborasi Lintas Sektor

  • Bagikan
banner 468x60

PATI – Bupati Pati, Sudewo, menegaskan komitmen serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dalam menurunkan angka stunting melalui langkah-langkah konkret yang melibatkan kolaborasi lintas sektor. Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Evaluasi Kinerja dan Sosialisasi Aksi Konvergensi Pencegahan dan Penurunan Stunting di Pendopo Kabupaten Pati, Selasa (7/10).

Dalam sambutannya, Bupati Sudewo mengungkapkan bahwa Pemkab Pati sebelumnya telah melakukan pembahasan bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pati dengan menelaah data Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Hasil analisis menunjukkan adanya sejumlah persoalan pembangunan yang perlu segera ditangani, di antaranya kemiskinan, tingginya angka pengangguran terbuka, rendahnya rata-rata lama sekolah, serta rendahnya pendapatan per kapita.

“Pembahasannya berbasis data otentik dari BPS, bukan asumsi atau persepsi. Dari situ kita mengetahui angka-angka detail, termasuk pengangguran terbuka, rata-rata lama sekolah, hingga angka stunting di Pati. Oleh karena itu, langkah nyata harus segera dilakukan,” tegas Sudewo.

Sudewo menyoroti stunting sebagai isu penting yang tidak hanya berkaitan dengan sektor kesehatan, tetapi juga mencerminkan kondisi ekonomi, pendidikan, dan sosial masyarakat. Ia menegaskan bahwa penanganan stunting membutuhkan kerja sama lintas sektor yang komprehensif.

“Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga cerminan kondisi ekonomi, pendidikan, dan sosial masyarakat. Maka, penanganannya harus komprehensif dan bersinergi,” ujarnya.

Ia menjelaskan, berbagai instansi memiliki peran penting dalam upaya ini, termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) yang berkontribusi dalam penyediaan infrastruktur pendukung.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sudewo juga menginstruksikan para camat, kepala desa, kepala Puskesmas, serta tokoh masyarakat agar segera menindaklanjuti materi yang disampaikan oleh narasumber dan memastikan implementasinya hingga ke tingkat bawah.

Ia menekankan pentingnya aksi nyata yang tidak berhenti pada kegiatan seremonial semata. Selain itu, ia juga menyoroti peran rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta, dalam memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat.

Sudewo mendorong agar rumah sakit swasta memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung kegiatan edukasi kesehatan.

“Pembenahan RSUD Soewondo bukan untuk melemahkan rumah sakit swasta. Justru saya ingin semua rumah sakit di Pati maju bersama. Baik RSUD maupun rumah sakit swasta, semua punya peran penting dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” jelasnya.

Sebagai bentuk keseriusan, Pemkab Pati akan melakukan evaluasi pembangunan secara berkala, termasuk capaian penurunan angka stunting, setiap tiga bulan sekali. Langkah ini diharapkan dapat memastikan adanya progres nyata dalam peningkatan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Acara sosialisasi tersebut turut dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Wakil Bupati Pati Risma Ardhi Chandra, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pati Atik Kusdarwati Sudewo, para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, kepala desa, kepala Puskesmas, perwakilan organisasi masyarakat, serta tokoh masyarakat.

Bupati Sudewo berharap seluruh pihak dapat berkolaborasi dan bergotong royong untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Pati.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *