Masjid Jami Kajen, Warisan Sejarah dan Spiritual Berusia 300 Tahun

  • Bagikan
banner 468x60

Pati – Masjid Jami Kajen merupakan salah satu peninggalan syiar Islam yang didirikan oleh Mbah Ahmad Mutamakkin hampir 300 tahun lalu. Hingga kini, masjid ini tetap mempertahankan keasliannya dan menjadi destinasi spiritual serta budaya bagi peziarah, pecinta sejarah, dan para santri.

 

Masjid yang diperkirakan berdiri sekitar tahun 1695 Hijriah atau 1711 Masehi ini didirikan oleh Mbah Ahmad Mutamakkin, seorang tokoh penyebar agama Islam di Jawa. Masjid ini memiliki atap tumpang tiga yang menyerupai Masjid Agung Demak serta dinding kayu jati yang kokoh, memberikan kesan artistik dan megah.

 

 

Salah satu keunikan Masjid Jami Kajen terletak pada ornamen-ornamen simbolik bernilai filosofis mendalam. Di antaranya adalah mimbar kuno, hiasan langit-langit, serta papan bersurat yang dihiasi ornamen kuntul mucuk bulan. Ornamen tersebut melambangkan semangat dalam menuntut ilmu harus sungguh-sungguh dan memiliki cita-cita yang tinggi.

 

Muhammad Zuli Rizal, Ketua Museum dan Pengurus Islamic Center Kajen, menjelaskan bahwa masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan religi dan pendidikan Islam bagi masyarakat dan santri.

 

Tak pernah sepi pengunjung, Masjid Jami Kajen kerap didatangi warga sekitar maupun peziarah yang ingin beribadah sekaligus menelusuri jejak sejarah Islam. Keindahan arsitektur masjid yang khas juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *