Pati, – Bupati Pati, H. Sudewo, menegaskan komitmennya untuk menjaga estetika kota dengan menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Alun-Alun Kembang Joyo dan Jalan Panglima Sudirman. Meski demikian, ia memastikan akan mencari solusi agar PKL tetap dapat berjualan tanpa mengganggu keindahan kawasan tersebut.
“Nanti akan ditangani oleh konsultan, arsitek akan saya datangkan untuk melihat Alun-Alun Kembang Joyo,” ungkap Sudewo (21/03/2025).
Tak hanya itu, Bupati menyatakan akan mencarikan lokasi alternatif bagi PKL agar tetap bisa berdagang dengan nyaman. “PKL akan kita carikan tempat di titik-titik yang bisa ditempati, sekiranya (PKL) tetap eksis dan tidak mengganggu keindahan estetika kota,” tegasnya.
Langkah ini, menurut Sudewo, bertujuan untuk menata kawasan Alun-Alun Kembang Joyo agar lebih menarik bagi pengunjung sekaligus memberikan ruang bagi PKL untuk terus berusaha.
Sementara itu, Ketua Paguyuban PKL Kembang Joyo, Tukul, meminta kejelasan pemerintah terkait rencana penataan Alun-Alun Kembang Joyo yang dinilai belum optimal selama enam tahun terakhir.
“Selama 6 tahun selalu berharap, tapi semua hanya kiasan belaka,” ujar Tukul dalam kegiatan di Pendopo Kabupaten Pati.
Ia berharap pemerintah segera menuntaskan permasalahan ini agar PKL mendapatkan tempat berjualan yang strategis dan ramai pengunjung. “Apakah Alun-Alun Kembang Joyo hanya cukup sampai di sini? Kalau cukup, kami minta direlokasi ke tempat semula,” tegasnya.
Dengan rencana pendatangan arsitek dan penataan ulang, diharapkan Alun-Alun Kembang Joyo dapat menjadi ikon kota yang estetik tanpa mengabaikan hak PKL untuk berusaha.